WHAT'S WRONG WITH THE NERVES?!!

Sebuah Review untuk Memenuhi Penugasan Mata Pelajaran Biologi pada Semester Genap 📚
Name     : Khansa Alida Salsabila
Class      : XI grade Of Science 2
Teacher  : Desy Lestari, S.Si
http://desylestarialamku.blogspot.com/2017/04/blog-post.html
School    : SMAS Unggulan Ar-rahman Sukabumi
http://sma.ar-rahman.sch.id/

   Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
How’s life friends? May always be healthy and in the protection of Allah SWT. Aamiin🤲 On this occasion, I would like to discuss about a disease commonly called neuritis. Are you curious about this ? What kind of illness? Ayo simak!
When you say neuritis you can already guess that the word has something to do with the nerves in the body. To put it simply, neuritis is defined as the general inflammation of the peripheral nervous system. Neuritis can actually affect one specific nerve or it can affect different nerves in different parts of the body, so the severity of the disease depends on the affected areas of the nervous system.

Definisi
       Neuritis adalah istilah yang umum digunakan untuk kondisi saraf perifer yang meradang. Saraf ini berada di luar otak dan sumsum tulang. Tugas saraf ini adalah menyampaikan sinyal dari berbagai bagian tubuh ke otak. Saat meradang, saraf perifer mulai tidak berfungsi dengan baik. Adapun menurut kamus kedokteran karya Dr. Med. Ahmad Ramali, neuritis merupakan suatu keadaan dimana saraf mengalami peradangan.

      Kondisi ini tidak hanya dapat memengaruhi satu saraf, namun dapat melibatkan kelompok saraf di berbagai bagian tubuh. Neuritis menyebabkan nyeri dan kaku. Ini pun dapat menyebabkan kelemahan dan peletihan otot. Pada kasus yang parah, neuritis dapat memicu paralisis. Ada beberapa macam neuritis yang tergantung pada lokasinya. Umumnya, saraf yang meradang adalah saraf yang mengangkut sinyal dari sumsum tulang ke tangan, lengan, dan bahu. Saraf mata dan telinga juga dapat meradang.
                      
Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria. Biasanya di usia 55 tahun atau lebih.

Penyebab
Penyebab umum dari kondisi ini adalah :
Trauma atau cedera - Cedera atau trauma pada saraf dapat memicu kerusakan dan peradangan. Saraf-saraf juga dapat rusak saat terpapar radiasi yang berbahaya. Ini terjadi pada orang yang menjalani pengobatan kanker.Kemungkinan penyebab lainnya adalah penyuntikkan zat kimia beracun ke dalam tubuh.
Tumor - Pertumbuhan abnormal ini dapat menyumbat saraf.
Infeksi tertentu - Ini termasuk Bell’s palsy, penyakit Lyme, dan lepra.
Konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang - Obat-obatan yang sering kali dikaitkan dengan penyakit ini adalah statin. Obat-obatan untuk artritis untuk menurunkan tekanan darah juga dapat memicu kondisi ini.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko neuritis pada seseorang adalah kekurangan vitamin B dan jenis kanker tertentu. Orang-orang dengan sistem kekebalan yang terlalu aktif juga lebih risiko untuk terserang neuritis.

Gejala
     Gejala utama neuritis tergantung pada lokasi saraf. Namun, sebagian besar pasien merasakan sensasi geli, terbakar, dan sensasi abnormal di area saraf yang meradang. Gejala lainnya termasuk nyeri yang menusuk dan otot yang lemah. Pada kasus yang berat, tanda-tandanya termasuk kehilangan sensasi dan refleks otot. Paralisis di area neuritis juga mungkin terjadi. Selain itu, kulit kemerahan dan otot terasa lebih merupakan gejala yang sangat umum. Jika saraf optik rusak, penglihatan pasien akan menjadi kabur dan terganggu. Mereka akan kesulitan untuk menyesuaikan dengan perubahan cahaya. Pada kasus yang parah, pasien dapat kehilangan penglihatan.


Jika yang mengalami kerusakan adalah saraf telinga dalam, gejala yang dirasakan pasien akan termasuk masalah keseimbangan dan pendengaran. Pasien juga akan mengalami masalah penglihatan dan vertigo. Keduanya dipicu oleh saraf yang kehilangan kemampuannya untuk mengirimkan sinyal ke otak.


Pengobatan/Penyembuhan
     Gejala-gejala di atas dapat diperiksakan ke dokter umum. Untuk mendiagnosis neuritis, dokter akan meninjau rekam medis pasien dan melakukan evaluasi medis terhadap gejala pasien. Tergantung pada hasil tes, pasien akan dirujuk ke dokter spesialis mata atau nyeri. Pasien juga akan dirujuk ke dokter THT atau ahli neurologi. Tes darah, tes saraf, dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) juga akan dilaksanakan. Tes-tes lainnya seperti biopsi saraf dan Optical Coherence Tomography (OPT) kemungkinan juga diperlukan.
Pilihan pengobatan untuk kondisi ini adalah:
Suplementasi Vitamin B - Digunakan jika penyakit disebabkan oleh kekurangan vitamin B.
Prosedur bedah - Pasien dengan kondisi tumor yang memampat saraf yang meradang dapat menjalani prosedur bedah untuk mengangkat tumor tersebut.
Terapi medis - Pasien akan diberi obat-obatan pereda nyeri, antiseizure, antidepresandan pengobatan topikal. Semua ini membantu meredakan gejala dari penyakit pasien. Obat-obatan tersebut dikonsumsi untuk mencegah saraf yang meradang agar tidak mengirim sinyal ke otak. Pada beberapa kasus, dokter akan menggunakan steroid.
Beberapa terapi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala. Di antaranya termasuk stimulasi saraf elektrik, akupuntur, dan terapi fisik. Dokter memilih pengobatan yang terbaik bagi tiap pasien berdasarkan pada keparahan penyakit dan preferensi mereka.


Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi berulang setelah saraf berhasil diobati. Ini termasuk pola makan seimbang dan mengobati pemicu radang. Mengonsumsi suplemen vitamin B dan olahraga rutin juga dapat membantu. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah menghindari stres, serta berhenti merokok dan meminum terlalu banyak alkohol. Dokter pun kemungkinan akan menyarankan pasien untuk melakukan teknik relaksasi.
Disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:



                           مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).
So, buat temen temen yang terkena penyakit ini tetap sema dan jangan pernah menyerah!
That's all for me, i hope it'll be useful for us. Thankyou so much!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Daftar Pustaka
“Neuritis.” MedicaLook Your Medical World Retrieved. 3 Desember 2017. 14 April 2020. < http://www.medicalook.com/Neurological_disorders/Neuritis.html>
“Apa itu Neuritis.” docdoc.com. 5 Juli 2019. 14 April 2020. < https://www.docdoc.com>
Ramali, Ahmad. 1996. Kamus Kedokteran. Jakarta: Penerbit Djambatan.
“Gejala dan Penyebab Neuritis Optik dan Cara Mengatasinya.” Youtube.com.23 Januari 2020. 14 April 2020. < https://youtu.be/Tnyw XUKkYGw>

Sumber gambar


Komentar

  1. finally congratulations😊👍

    BalasHapus
  2. Reading this article when Im sitting in the hospital desk. Last section was touching my feels. My mum, theres must be so much blessing behind this. Thanks khansa for reminding me

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maasyaa Allah, afwan ya ummi. Keep hamasah ummah ❤

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skill 4C